Perlu Perkenalkan Pantun ke Anak Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna merevitalisasi dan mereaktualisasi seni pantun, Sekolah Global Mandiri bekerjasama dengan Rayakultura menyelenggarakan Pentas Pantun Cinta Nusantara, Sabtu (30/10) pukul 08.00 17.00 WIB. Dalam acara ini, penampil terbaik grup dan penampil perorangan akan mendapat Piala Jaya Nusantara dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Pantun merupakan genre sastra lama yang dulu sangat populer dalam kehidupan masyarakat Nusantara. Pantun tidak hanya ditulis dengan bahasa yang indah, tetapi juga mengandung nilai budaya, seni agama, filsafat dan pendidikan

Rifa Ariani, Pimpinan Sekolah Global Mandiri dan Pelaksana Pentas Pantun Cinta Nusantara (PPCN), mengatakan kegiatan ini digelar untuk menghidupkan kembali pantun sebagai bagian penting dari kebudayaan Nasional. "Khususnya, kembali digemari masyarakat, generasi muda kita," kata Rifa.

Selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, PPCN juga untuk merayakan Bulan Bahasa dan Penyerahan Anugerah LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD-LMCR 2010 PT ROHTO. Program ini juga untuk memecahkan Rekor MURI dengan predikat Pentas dan Baca Pantun Terpanjang dengan peserta lebih dari 2.000 orang.

Rifa mengatakan pantun merupakan genre sastra lama yang dulu sangat populer dalam kehidupan masyarakat Nusantara. Pantun tidak hanya ditulis dengan bahasa yang indah, tetapi juga mengandung nilai budaya, seni agama, filsafat dan pendidikan.

Pantun yang dipentaskan dalam PPCN berjumlah lebih dari 1.600 judul. Selain ditulis oleh penyair Sides Sudyarto DS dan Naning Pranoto, juga pantun dari para karya peserta maupun diambil dari buku pantun.