Askep Pasien Meningitis

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN MENINGITIS

1. Pengkajian

a. Biodata klien

b. Riwayat kesehatan yang lalu
  • Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
  • Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
  • Pernahkah operasi daerah kepala ?
c. Riwayat kesehatan sekarang

d. Kebiasaan sehari-hari
  • Makan/Minum
  • Eliminasi
  • Personal Hygiene

e. Pemeriksaan Fisik/ Head To Toe

2. Diagnosa keperawatan
  • Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hematogen dari patogen
  • Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan sehubungan dengan edema serebral, hipovolemia.
  • Risiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan umum, vertigo.
  • Nyeri (akut) sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.
  • Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan
  • Anxietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.
  • Perubahan Persepsi sensori sehubungan dengan devisit neurologis.
3. Intervensi Keperawatan

a. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hematogen dari patogen.

Mandiri :
  • Beri tindakan isolasi sebagai pencegahan
  • Pertahan kan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat.
  • Pantau suhu secara teratur
  • Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang terus menerus
  • Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur, dianjurkan nfas dalam
  • Cacat karakteristik urine (warna, kejernihan dan bau )
Kolaborasi :
  • Berikan terapi antibiotik iv: penisilin G, ampisilin, klorampenikol, gentamisin.
b. Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan sehubungan dengan edema serebral, hipovolemia.

Mandiri :
  • Tirah baring dengan posisi kepala datar.
  • Pantau status neurologis.
  • Kaji regiditas nukal, peka rangsang dan kejang
  • Pantau tanda vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu, masukan dan haluaran.
  • Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan.
Kolaborasi :
  • Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.
  • Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ).
  • Pantau BGA.
  • Berikan obat : steoid, clorpomasin, asetaminofen.
c. Resiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/vokal, kelemahan umum vertigo.

Mandiri :
  • Pantau adanya kejang.
  • Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas buatan.
  • Tirah baring selama fase akut kolaborasi berikan obat : venitoin, diaepam, venobarbital.
d. Nyeri (akut ) sehubungan dengan proses infeksi, toksin dalam sirkulasi.

Mandiri :
  • Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata, berikan posisi yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif atau pasif dan masage otot leher.
  • Dukung untuk menemukan posisi yang nyaman(kepala agak tingi).
  • Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif.
  • Gunakan pelembab hangat pada nyeri leher atau pinggul.
Kolaborasi
  • Berikan anal getik, asetaminofen, codein
e. Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler.

Mandiri :
  • Kaji derajat imobilisasi pasien.
  • Bantu latihan rentang gerak.
  • Berikan perawatan kulit, masase dengan pelembab.
  • Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan, berikan matras udara atau air perhatikan kesejajaran tubuh secara fungsional.
  • Berikan program latihan dan penggunaan alat mobilisasi.
f. Perubahan persepsi sensori sehubungan dengan defisit neurologis
Mandiri :
  • Pantau perubahan orientasi, kemamapuan berbicara,alam perasaaan, sensorik dan proses pikir.
  • Kaji kesadara sensorik : sentuhan, panas, dingin.
  • Observasi respons perilaku.
  • Hilangkan suara bising yang berlebihan.
  • Validasi persepsi pasien dan berikan umpan balik.
  • Beri kessempatan untuk berkomunikasi dan beraktivitas.
  • Kolaborasi ahli fisioterapi, terapi okupasi,wicara dan kognitif.
g. Ansietas sehubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.
  • Kaji status mental dan tingkat ansietasnya.
  • Berikan penjelasan tentang penyakitnya dan sebelum tindakan prosedur.
  • Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan.
  • Libatkan keluarga/pasien dalam perawatan dan beri dukungan serta petunjuk sumber penyokong.
Evaluasi
  •  Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain
  •  Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya / membaik dan fungsi motorik / sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
  • Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
  • Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.
  • Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan kekuatan.
  • Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi persepsi.
  • Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang dan mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang situasi.