Askep Pasien DHF

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DHF

1. Pengkajian

a. Data subyektif
  • Lemah.
  • Panas atau demam.
  • Sakit kepala.
  • Anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan.
  • Nyeri ulu hati.
  • Nyeri pada otot dan sendi.
  • Pegal-pegal pada seluruh tubuh.
  • Konstipasi (sembelit).
b. Data obyektif
  • Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan.
  • Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor.
  • Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+), epistaksis, ekimosis,
  • Hiperemia pada tenggorokan.
  • Nyeri tekan pada epigastrik.
  • Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.
  • Pada renjatan (derajat IV) nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstremitas dingin,gelisah, sianosis perifer, nafas dangkal.
Pemeriksaan laboratorium pada DHF akan dijumpai :
  • Ig G dengue positif.
  • Trombositopenia.
  • Hemoglobin meningkat > 20 %.
  • Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat).
  • Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia.
Pada hari ke- 2 dan ke- 3 terjadi leukopenia, netropenia, aneosinofilia, peningkatan limfosit, monosit, dan basofil
  • SGOT/SGPT mungkin meningkat.
  • Ureum dan pH darah mungkin meningkat.
  • Waktu perdarahan memanjang.
  • Asidosis metabolik.
  • Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan.
2. Diagnosa Keperawatan
  • Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien DHF (Christiante Effendy, 1995) yaitu :
  • Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia).
  • Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.
  • Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
  • Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
  • Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah.
3. Intervensi Keperawatan

a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia).
Tujuan :
  • Suhu tubuh normal (36 - 370C).
  • Pasien bebas dari demam.
Intervensi :
  • Kaji saat timbulnya demam. Rasional : untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
  • Observasi tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan) setiap 3 jam. Rasional : tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
  • Anjurkan pasien untuk banyak minum (2,5 liter/24 jam.±7). Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak.
  • Berikan kompres hangat. Rasional : Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh.
  • Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal. Rasional : pakaian tipis membantu mengurangi penguapan tubuh.
  • Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter. Rasional : pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi.
b. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.
Tujuan :
  • Rasa nyaman pasien terpenuhi.
  • Nyeri berkurang atau hilang.
Intervensi :
  • Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien. Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.
  • Berikan posisi yang nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang. Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri
  • Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri. Rasional : Dengan melakukan aktivitas lain pasien dapat melupakan perhatiannya terhadap nyeri yang dialami.
  • Berikan obat-obat analgetik. Rasional : Analgetik dapat menekan atau mengurangi nyeri pasien.
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.
Tujuan :
  • Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan posisi yang diberikan /dibutuhkan.
Intervensi :
  • Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami pasien. Rasional : Untuk menetapkan cara mengatasinya.
  • Kaji cara / bagaimana makanan dihidangkan. Rasional : Cara menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan pasien.
  • Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur. Rasional : Membantu mengurangi kelelahan pasien dan meningkatkan asupan makanan .
  • Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering. Rasional : Untuk menghindari mual.
  • Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari. Rasional : Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi.
  • Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program dokter. Rasional : Antiemetik membantu pasien mengurangi rasa mual dan muntah dan diharapkan intake nutrisi pasien meningkat.
  • Ukur berat badan pasien setiap minggu. Rasional : Untuk mengetahui status gizi pasien
d. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
Tujuan :
  • Volume cairan terpenuhi.
Intervensi :
  • Kaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi) serta tanda-tanda vital. Rasional : Menetapkan data dasar pasien untuk mengetahui penyimpangan dari keadaan normalnya.
  • Observasi tanda-tanda syock. Rasional : Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok.
  • Berikan cairan intravena sesuai program dokter. Rasional : Pemberian cairan IV sangat penting bagi pasien yang mengalami kekurangan cairan tubuh karena cairan tubuh karena cairan langsung masuk ke dalam pembuluh darah.
  • Anjurkan pasien untuk banyak minum. Rasional : Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.
  • Catat intake dan output. Rasional : Untuk mengetahui keseimbangan cairan.
e. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah.
Tujuan :
  • Pasien mampu mandiri setelah bebas demam.
  • Kebutuhan aktivitas sehari-hari terpenuhi
Intervensi :
  • Kaji keluhan pasien. Rasional : Untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien.
  • Kaji hal-hal yang mampu atau yang tidak mampu dilakukan oleh pasien. Rasional : Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
  • Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai tingkat keterbatasan pasien. Rasional : Pemberian bantuan sangat diperlukan oleh pasien pada saat kondisinya lemah dan perawat mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien tanpa mengalami ketergantungan pada perawat.
  • Letakkan barang-barang di tempat yang mudah terjangkau oleh pasien. Rasional : Akan membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.