KURIKULUM : Ini Tahun 2010 atau Tahun 1994?

TIMIKA, KOMPAS.com — Para siswa SD YPPK St Fransiskus Obano, Distrik Paniai Barat, Kabupaten Paniai, Papua, masih menggunakan kurikulum lama, yakni kurikulum tahun 1994. Demikian dituturkan Kepala SD YPPK St Fransiskus Obano, Christian Pigai, di Paniai, Rabu (27/10/2010).
Hal itu tetap dilakukan meski hampir semua sekolah di wilayah tersebut saat ini menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP.
-- Christian Pigai
"Hal itu tetap dilakukan meski hampir semua sekolah di wilayah tersebut saat ini menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)," ujar Pigai.

Dia mengatakan, penggunaan kurikulum lama dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolahnya itu karena tidak tersedianya buku-buku kurikulum baru. Meski begitu, katanya, KBM di sekolahnya tetap berlangsung normal.

Menurut Pigai, guru yang bertugas di sekolahnya saat ini mestinya sebanyak delapan orang. Mereka terdiri dari tiga guru PNS yang ditambah lima guru bantu. Namun, dari jumlah itu guru yang aktif mengajar hanya dua orang, yakni Pigai sendiri dan guru bantu, Marthen Pigai. Marthen sendiri sudah tujuh tahun mengabdi meski tidak digaji sepeser pun.

"Rekan-rekan kami tidak pernah mengajar, Mereka hanya datang ke sekolah kalau ada penerimaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah," ujar Pigai.

Ia mengatakan, anak-anak usia sekolah di Obano sesungguhnya memiliki keinginan yang kuat untuk sekolah, tetapi tidak didukung dengan keaktifan para guru. Jumlah siswa yang tercatat di sekolah ini sebanyak 191 siswa dengan enam rombongan belajar dari kelas satu hingga kelas enam.

Gedung sekolah SD YPPK St Fransiskus Obano juga merupakan bangunan lama sejak zaman Orde Lama. Gedung tersebut terbuat dari papan dan berbentuk rumah panggung.

"Kami merasa selama ini Pemkab Paniai kurang memperhatikan kemajuan pendidikan dan kesejahteraan guru. Kami sudah berulang kali menyuarakan masalah ini, namun sampai sekarang tidak pernah ada tanggapan dari pemerintah," kata Pigai.